Setelah lama tidak muncul, Vicky Prasetyo baru-baru ini dituding terlibat dugaan kasus penipuan proyek konstruksi di Jawa Barat. Meskipun begitu, Vicky Prasetyo malah mengambil langkah hukum tegas dan melaporkan balik atas dugaan pencemaran nama baik. Wah, kok bisa sih? Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
1. Vicky Prasetyo Dilaporkan
Kontraktor bernama Omrive Manurung melaporkan Vicky Prasetyo atas kasus dugaan penipuan proyek sekitar 1,8 miliar rupiah. Laporan itu diterima di Polres Karawang pada Sabtu, 2 Maret 2024 silam dengan nomor STTLP/B/252/III/2024/SPKT/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT.
Menurut pelapor, ada kejanggalan dalam proyek yang ditanganinya bersama Vicky Prasetyo. Pekerjaan proyek pembuatan mini soccer 2 unit itu memiliki pagu senilai 2,2 miliar, sedangkan 1 unit lagi adalah konstruksi jalan beton senilai 1,6 miliar rupiah. Hal itu diungkapkan oleh tim kuasa hukum Omrive Manurung, Alex Safri Winando.
Namun, Alex menyatakan kalau Vicky hanya memberikan 2,2 miliar rupiah saja. Pihaknya sudah meminta agar kontraknya dapat direvisi, tapi mereka mengaku kalau Vicky Prasetyo malah menanggapi dengan santai, “Sudah tidak apa-apa, yang penting terbilangnya sesuai.”
2. Laporkan Balik
Tidak terima dengan laporan tersebut, akhirnya Vicky Prasetyo bersiap melaporkan balik atas dasar pencemaran nama baik. Vicky Prasetyo juga menggandeng pengacara kondang Sunan Kalijaga. Pengacara kondang itu menyatakan kalau tudingan pelapor tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada.
Sunan Kalijaga menyatakan, “Jadi artinya, dengan pemberitaan yang mereka bangun opininya, jelas-jelas merugikan klien kami. Maka, ke depan apakah kami akan mengambil langkah hukum atau bagaimana tentunya saya sih nyatakan harus.”
“Jelas tidak ada pembayaran termin. Jelas itu bahasanya kasbon. Bukan: Mas Vicky harus bayar ini, sudah jatuh tempo terminnya. Sudah harus bayar. Jelas-jelas di sini tidak ada perjanjian atau tidak pernah ada yang diperjanjikan Vicky harus membayar termin,” ungkap Sunan Kalijaga. Sehingga Sunan Kalijaga siap mengambil segala keputusan untuk bisa melindungi kliennya, apalagi kalau kliennya terbukti tidak bersalah.
3. Sunan Kalijaga Contohkan Kasus Penipuan
Sunan Kalijaga juga menjelaskan kalau hal ini bisa menjadi kasus penipuan saat area proyek bernama Mini Soccer Internasional sudah jadi, sudah serah terima, bahkan sudah tidak ada komplain dari pihak klien, namun dari pihak Vicky Prasetyo tidak berkenan melunasinya. Itupun harus melalui 3 kali somasi dulu baru bisa dilaporkan.
“Dan bahkan mungkin saja sudah digunakan tapi belum dibayar. Itu pun harus melalui tahapan yaitu ditagih secara patut dengan somasi misalnya sekali, dua kali, tiga kali baru bisa dilaporkan,” pungkas Sunan Kalijaga. Sedangkan berdasarkan hukum, kasus penipuan sendiri berpotensi terjerat Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan.
4. Vicky Prasetyo Klarifikasi
Vicky Prasetyo juga menjelaskan kalau dirinya tidak bersalah. Dia mengatakan, “Saya sebagai PT Gladiator Media Perkasa yang memiliki lahan tersebut dan ada orang yang menawarkan diri membangun beberapa proyek salah satunya lapangan mini soccer internasional itu.”
“Terus kita punya kesepakatan kalau sudah selesai, baru ada pembayaran, terus tiba-tiba angka 1,8 (miliar rupiah) itu dari mana, hasilnya apa, saya nggak tahu,” lanjut Vicky. Dia juga menjelaskan kalau tidak ada perjanjian apapun yang menuntutnya harus membayar setiap ada progres dari proyek tersebut.
“Terus, tidak ada dalam klausul atau perjanjian apapun yang saya harus membayar setiap progres perkembangan, misalnya termin, makanya tiba-tiba penipuan kontraktor. Saya kaget kok lapangan belum selesai tiba-tiba ditagih dan dianggap penipuan, dalam halnya saya kayak bawa lari uang. Dalam SPK ini tidak ada pembayaran secara termin,” pungkas Vicky Prasetyo.
5. Anaknya Kena Imbas
Meskipun saat ini Vicky Prasetyo membuktikan kalau dirinya tidak bersalah, akan tetapi dia mengaku kalau anaknya terkena imbas kasus ini. Dia mengatakan kalau anaknya sampai di-bully di sekolahnya. Bahkan buah hatinya sampai tidak berani pergi ke sekolah karena mendapatkan perlakuan buruk dari teman-temannya.
“Lihat-lihat juga lah. Saya tidak sendiri, masih ada anak-anak saya, orang tua saya. Demi Allah, putri saya, terganggu banget karena di sekolah dipojokkan dengan ini. Sedih saya. Permasalahan ini sudah sampai ke hati anak-anak saya, maka dari itu akan sangat saya perjuangkan,” ungkap Vicky Prasetyo.
6. Gagal Jadi Anggota DPR RI
Setelah terjerat kasus penipuan, Vicky Prasetyo diketahui juga gagal meraih suara maksimal dalam pemilu 2024. Alhasil, Vicky Prasetyo gagal menjadi anggota DPR RI dan mulai berniat move-on. Saat jumpa pers, pria yang mengaku sebagai Gladiator Cinta itu mengatakan, “Kita nggak mungkin di rumah saja, diam, meratapi. Kita bangkit, ya kita kan belajar. Jadi, ya sudahlah biasa. Kita bangkit lagi, syuting lagi.”
Selepas Pemilu, Vicky Prasetyo mulai menjalani aktivitas seperti biasanya seperti syuting. Dia juga mengaku sudah memiliki sejumlah jadwal syuting. Vicky menjelaskan, “Sudah mulai, aku bilang sama manajemen aku ‘Yuk kita ambil syuting’. Alhamdulillah hari ini kita ada empat syutingan, ada 1 live, dan 3 taping.”
Selain Vicky Prasetyo, ada sederet artis Tanah Air yang terancam gagal masuk Senayan karena diprediksi gagal mencapai jumlah pemilih dalam hasil perhitungan sementara. Contohnya yaitu Venna Melinda, Anang Hermansyah, Sultan Djorghi. Aldi Taher, dan Wanda Hamidah. Ada juga Giring eks vokalis Nidji yang gagal menjadi anggota DPR RI di Jawa Barat I lantaran kalah dengan partai saingannya, yaitu PKS dan Golkar. Padahal Giring memperoleh suara terbesar di antara caleg PSI lainnya, yaitu 15.640 suara.